Dalam Kebahagian ada Kedukaan

10 juni 2011

my Bed Room

Bismillah,.

Minggu ini ada dua teman SMP ku menggenapkan Dien-Nya, Barakallah ya sobat..

Tanggal 6 juni, sobatku Lina telah diberi seseorang oleh Allah yang diikat dalam ikatan suci pernikahan, semoga menjadi keluarga yang SAMARA (Sakinah Mawadah Wa Rahmah).

Tanggal 12 kemarin giliran temanku Desi, melaksanakan resepsi pernikahan,.menjadi raja dan ratu sehari istilah orang jaman sekarang.

 Aku senang, ikut merasakan luapan kebahagiaan yang mereka rasakan.

Hari jum'at tanggal 10 juni sekitar pukul 15.20 wita, aku dikagetkan oleh bunyi sms dari handphoneku. Dengan berat dan antara sadar atau belum dari nyenyak  tidurku, kuraih Hpku dan membuka sms dengan malasnya,..Deg,..ini mimpikah? Kembali kubaca baris demi baris sms itu,..

“Innalillahi wa’inna ilaihi raji’un..tman qt tlah menghadap sang khalik.

Vivi Aisyah pelita,..kasi tau tman yg lain”

Yah,..ini kenyataan,..walaupun hati masih tak bisa mempercayai ini, vivi salah satu teman SMP ku telah menghadap sang pencipta.

Ditengah suasana bahagia sahabat yg lain, ada kedukaan untuk yang lain. Sedih, ndk tahu harus ngomong apa, hanya asma Allah mengiring kepergiannya. hari jum'at, salah satu hari yang baik bertemu-Nya, salah satu ciri husnul khatimah,.insyaAllah,.Amiin.

Vivi,.sosok yang sangat ceria, baik hati, seharusnya pada tahun ini dia akan merampungkan profesi keperawatannya, harapannya dan orang tuanya. Anak tersayang ibundanya. Manusia boleh berencana tapi Allah Maha pembuat keputusan, wallahu’alam.

Hanya do’a yang bisa aku persembahkan padamu sobat. Semoga amal ibadahnya diterima, ditempatkan ditempat terindah di sisi-Nya. Amin.

Hal yang paling kusesalkan adalah tidak sempat melihatnya untuk terakhir kali, setelah beberapa waktu menghembuskan nafas terakhirnya, almarhumah segera dibawa kekota kelahirannya, tempat sanak saudara menunggu dengan hati yang tak terkira pedihnya, ya pedih kehilangan anak bontot yang menggemaskan, adek yang manja untuk kakak-kakaknya. Tak ada lagi yang menggelayut manja ditangan sang ayah, dipundak abang-abangnya.

Sepertinya baru kemarin rasanya kami tertawa, becanda bersama sambil menikmati sate sepiring bareng2, jagung bakar,..keceriaan terakhir sekitar tujuh bulan lalu ditepi pantai Senggigi bersama vivi  dan teman-teman SMPku.

Selamat jalan kawan,..we are love you forever,..Do’a kami selalu menyertaimu.

Semoga Ayah, Ibu, saudara yang ditinggalkan diberikan kesabaran oleh Allah SWT. ragamu memang tak bersama kami lagi tapi senyum ceria, kebaikanmu akan selalu ada dihati kami sahabat.

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, tak ada pilihan bila Allah tlah berkehendak. Umur, jodoh sudah tercatat di lauhul mahfudz. Tak ada yang tahu sampai kapan kita bisa berpijak dibumi-Nya, menghirup udara-Nya, menikmati matahari terbit, terbenam, menyambut bulan di malam hari an segala sesuatu didunia ini,.yah ajal datang kapan saja, tak pandang bulu,..miskin, kaya, sehat, sakit, tiada terduga. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha untuk bisa mempersiapkan pertemuan dengan-Nya dalam keadaan Husnul Khatimah.